Video Lucu

Rabu, 18 Mei 2011

PENGHUNI TERAKHIR 2010 Rekayasa????


Acara realita Penghuni Terakhir, yang sering disingkat Petir tahun ini kembali ditayangkan setelah absen selama lima tahun. Namun, kebenaran bahwa acara ini mengumpulkan karakter-karakter yang berbeda sangat mencurigakan.

Memang sejak awal (bukan bermaksud buruk sangka) kembalinya reality show ini memang mengundang banyak tanya. Petir yang dianggap tidak akan ada lagi, tiba-tiba audisinya diadakan kembali. Bisa dianggap ini adalah permintaan para fans Petir. Namun, bisa juga dikatakan bahwa ini adalah cara untuk mengembalikan popularitas yang pernah hilang. Dan saya pribadi pun mengakui season-season Petir yang pertama kali diadakan pada tahun 2004 ini tidak kalah populer dengan reality show lainnya yang saling mengadukan bakat-bakat seperti menyanyi, katakanlah pada saat itu ada AFI, Cantik Indonesia, dll. Bahkan sampai menjadi buah bibir di kalangan masyarakat, mulai dari para pekerja kantoran hingga anak-anak sekolah. (Contohnya saya yang pada saat itu masih duduk di kelas VII SMP) Dan memang benar jika ditayangkan kembalinya Petir merupakan suatu upaya untuk mengembalikan popularitas ANTV, karena acara tersebut paling dilirik oleh pemirsa.

Petir yang sebelum ini asli?

Setelah menonton langsung acara ini banyak orang yang bertanya-tanya apakah karakter dan kepribadian yang dimiliki dari para penghuni rumah isolasi asli dalam diri mereka sendiri ataukah hanya skenario yang sudah disiapkan sebelumnya? Banyak alumni petir yang menjawab “Ya,” menurut mereka memang begitu adanya. “Personality tiap-tiap penghuni itu asli,” tegas mereka saat ditanya demikian. Dan jika melihat ke belakang, saya pun percaya dengan keaslian Petir yang sebelum ini.

Pertanyaan tersebut kembali menghujam rumah produksi dan para alumni Petir setelah pemirsa kembali menonton acara tersebut tahun ini. Menurut mereka, kelakuan para peserta terlalu berlebihan dan tidak masuk akal, terbilang mencari sensasi dan paling tidak layak ditonton dibandingkan edisi-edisi sebelumnya. Sehingga Petir 4 ini diragukan keasliannya, dengan kata lain hanyalah hoax.

Ada beberapa faktor yang membuat Petir kali ini diragukan kebenarannya. Salah satunya adalah terlalu banyak adegan kekerasan dan kriminal. Dimulai dari minggu pertama penayangannya, sudah ada kasus yang tidak sepele, yaitu pencurian nangka dari rumah penduduk sekitar oleh salah satu penghuni dengan alasan kekurangan bahan logistik. Bahkan Helmy Yahya pun sempat turun tangan untuk menyelesaikannya. Terlihat bahwa orang yang merasa dirugikan sangat ingin menuntut Petir atas kejadian ini, padahal yang dicuri hanyalah buah nangka yang masih belum matang.

Lalu, masuk minggu kedua, Petir kali ini bagaikan mempertontonkan sinetron yang penuh dengan peran antagonis. Konflik terjadi setiap saat. Strategi-strategi para penghuni diperlihatkan secara frontal, berbeda dengan Petir yang sebelumnya yang lebih sopan. Banyak juga kata-kata yang terpaksa disamarkan. Semua hal yang diekspektasikan para pemirsa jarang terjadi di rumah isolasi.

Ditambah lagi pengawasan wasit yang dirasa kurang seolah membiarkan satu penghuni memulai konflik dan melakukan pelanggaran seperi yang sudah direncanakan sebelumnya. Selain itu, Petir yang sekarang pun mengundang keraguan dari salah seorang alumni Petir. Dirinya memang membantah bahwa Petir yang diikutinya adalah hoax, namun berbeda saat melihat versi yang sekarang. “Saya benar-benar tidak bisa memutuskan Petir yang kali ini asli apa tidak karena banyak perbedaan dengan versi-versi terdahulunya,” tuturnya.

Jika benar rekayasa

Jika ternyata acara ini benar-benar hoax dan lebih bisa disebut drama reality show, maka sudah bisa dibayangkan seberapa parah kerugian yang ditimbulkan kepada masyarakat. Pemirsa jelas mendukung ‘aktor’ favoritnya melalui SMS untuk sebuah cerita yang sudah ada alurnya sendiri, dengan kata lain dukungan SMS dianggap percuma karena hasil akhirnya sudah ada. Lalu terhadap masyarakat yang sejak awal ingin mengikuti reality show ini, dimulai dari audisi dan tahap seleksi. Mereka jelas berjuang untuk hal yang tidak mungkin mereka capai karena kedelapan belas peserta yang akan menempati rumah isolasi sudah fixed.

Ditambah lagi, rekayasa ini juga berdampak kepada para penghuni yang terlibat, contohnya penghuni yang dikenal memiliki banyak konflik dan berperangai buruk akan mendapatkan citra buruk dari pemirsa.

Jika memang nyata

Namun jika dalam acara ini memang tidak ada rekayasa, diharapkan semua staff yang terlibat dalam pembuatan acara realita ini bisa menanggapi masukan dari masyarakat karena kritisi tersebut bertujuan untuk mempertahankan rating dari Petir. Dan agar pihak rumah produksi dan stasiun TV pun dapat mempertimbangkan adegan-adegan apa saja yang layak dijadikan tontonan sehingga Petir tidak mendapatkan citraan yang buruk.

Memang ada beberapa hal yang membuat Petir kali ini dibanjiri kritikan sana sini. Kekurangan tersebut mungkin dikarenakan hal-hal berikut:

Proses pra-ekstradisi yang berbeda. Pada petir yang sebelumnya, dewan jurilah yang menentukan 15 orang yang akan memasuki rumah Petir berdasarkan penilaian pada malam pra-ekstradisi. Namun, tahun ini juri sama sekali tidak menentukan, keputusan di malam itu diserahkan kepada pemirsa, tentu saja dengan polling SMS, selain itu juga ditentukan oleh game keberuntungan. Sehingga tahun ini Petir seakan mengumpulkan popularitas.

Sistem di setiap malam ekstradisi. Pada Petir kali ini, tidak semua penghuni diwawancarai dan dikomentari kelakuannya selama di rumah isolasi dan pada sesi tanya jawab oleh komentator pun tidak disediakan podium bagi si penghuni sehingga mengurangi formalitas dibanding Petir yang sebelumnya.

Keduanya memungkinkan

Malahan ada satu versi lain yang menyatakan bahwa salah satu diantara kedelapan belas penghuni adalah penyusup yang disiapkan untuk menciptakan konflik. Ini awalnya adalah suatu gambaran awal dari tayangan lain yang mirip dengan Petir, yaitu drama karakter-karakter yang berbeda ditambah dengan adanya games dan juga tim medis dan psikolog yang sudah disiapkan secara stand by selain candid camera diseluruh ruangan yang diaktifkan selama 24 jam. Dengan kata lain, maksud dari persepsi ini adalah kejadian-kejadian yang ada di rumah Petir setengah nyata setengah skenario.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar